1. Metode Panning
Metode panning ditujukan pada serangga yang mempunyai tubuh dan bersayap tipis misalnya, kupu-kupu dan lalat.
a. Alat dan bahan yang diperulkan
Alkohol 70%
Kamper/kapur barus
Jarum serangga nomor 02 dan 03
Kertas label
Gabus
Tabung reaksi
Kapas
b. Cara Kerja
1. Matikan serangga dengan menggunakan cloroform
2. Masukkan serangga tersebut ke dalam alkohol70%
3. Serangga dikeringkan sampai benar-benar kering
4. Siapkan jarum serangga tusukkan pada pertengahan dari arah dorsal (punggung) menuju ke arah ventral (perut)
5. Siapkan kertas manila gunting dalm bentuk segitiga lancip, tulis genus serangga dan spesiesnya. Tusuk pada jarum tersebut tepat di bawah serangga yang diawetkan tersebut
6. Serangga yang telah diawetkan disimpan dalam kotak insektarium yang telah diberi kamper/kapur barus, untuk menjaga agar tidak dimakan semut
2. Pembuatan Slide Mikroskop
Metode ini dikhususkan untuk serangga yang kecil yang tubuhnya berpigmen dan harus diperiksa di bawah mikroskop untuk menentukan spesiesnya.
Adapun metode pengawetan serangga seperti ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. Pengawetan serangga secara semi permanen
1. Serangga dimatikan dengan cara dipanaskan di atas api dengan suhu 60°C
2. Serangga dimasukkan ke dalam larutan alkohol 70 % kemudian keringkan sampai benar kering
3. Serangga diletakkan di atas preparat dengan posisi yang diinginkan, kemudian teteskan satu tetes Canada balsam tepat di atas serangga yang diawetkan tersebut
4. Tutup dengan kaca penutup secara perlahan-lahan dengan cara menekan pakai jari sampai Canada balsam merata menutup permukaan kaca penutup
b. Pengawetan serangga secara permanen
1. Serangga dimatikan dengan cara pemanasan di atas api 60°C
2. Serangga dimasukkan ke dalam larutan KOH 10%selama 10 jam, untuk mempercepat proses tersebut KOH dipanaskan tetapi tidak boleh menguap, proses ini disebut clearing
3. Sesudah itu dilakukan pengeringan dengan menggunakan alkohol bertingkat dimulai dari 30%, 50%, 70%, 90%, dan 100%. Kemudian dimasukkan ke dalam larutan xylol dalam proses pengeringan ini dibutuhkan waktu masing-masing 10 menit
4. Proses berikutnya adalah proses mounting (melekatkan) untuk melekatkan serangga pada kaca preparat gunakan lem Canada balsam kemudian tutup dengan kaca penutup
3. Pengawetan serangga dengan menggunakan larutan pengawet (formaline)
Pengawetan serangga ini menggunakan bantuan larutan pengawet formaline. Tingkatan formaline disesuaikan dengan kondisi anatomi tubuh serangga yang mau diawetkan, untuk serangga yang berkulit lunak maka prosentase formaline 4% sedangkan untuk serangga yang berkulit tebal maka dapat memakai formaline 10%.
Cara Kerja:
1. Matikan serangga dengan menggunakan cloroform
2. Serangga dimasukkan ke dalam larutan formaline sesuai kadarnya
3. Selama perendaman serangga bisa dibentuk sesuai yang diinginkan
4. Lama perendaman di dalam larutan formaline tergantung struktur tubuh serangga yang diawetkan
5. Setelah waktu terpenuhi serangga hendaknya dijemur di bawah terik sinar matahari, agar bau formaline hilang
Mengenai Saya
- BLOG MATA KULIAH KESEHATAN LINGKUNGAN
- selamat datang di blog materi kuliah kesehattan lingkungan,, blog ini berisi tentang materi-materi kuliah yang ada di jurusan kesehatan lingkungan dan bertujuan mempermudah mahasiswa kesehatan lingkungan dalam mencari materi-materi kuliah. semoga blog ini bermanfaat bagi yang membaca, khususnya bagi mahasiswa kesehatan lingkungan sendiri..
terimakasih gan,
BalasHapusklo penggunaan air keras, itu apa dan bagaimana ya ?
Alasanya gak ada ya?
BalasHapus