Mengenai Saya

selamat datang di blog materi kuliah kesehattan lingkungan,, blog ini berisi tentang materi-materi kuliah yang ada di jurusan kesehatan lingkungan dan bertujuan mempermudah mahasiswa kesehatan lingkungan dalam mencari materi-materi kuliah. semoga blog ini bermanfaat bagi yang membaca, khususnya bagi mahasiswa kesehatan lingkungan sendiri..

Sabtu, 27 November 2010

Pendahuluan

PENDAHULUAN
Drs. Darsono, M. Si.

Pertanyaan:
1.Apakah bahasa Indonesia masih penting?
2.Mengapa bahasa Indonesia itu penting?

Masih ingatkah dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928?
Ringkasnya:
Pemuda-Pemudi (kerumunan massa pemuda) dari berbagai suku bangsa mengaku:
Bertumpah darah yang satu, tanah (air) Indonesia
Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Intinya:
Berdirinya sebuah negara, mesti melibatkan tiga hal penting tersebut: tanah-air (wilayah geografis), bangsa (rakyat), dan bahasa (budaya).

BAHASA  menjadi bagian dari kebudayaan,
sekaligus sarana ekspresi kebudayaan

Apa kebudayaan itu? Kebudayaan meliputi:
Seluruh kompleks ide-ide
Ilmu pengetahuan
Teknologi
Kesenian
Gaya hidup
Bahasa
Benda-benda hasil ciptaan manusia, dll.

Selain menjadi bagian dari kebudayaan, bahasa merupakan sarana dan sekaligus bentuk ekspresi kebudayaan itu sendiri. Jadi, fungsi bahasa itu sangat penting. Ibaratnya, bahasa menjadi pinti gerbang untuk memasuki kebudayaan suatu bangsa.
BI, Nasionalisme, dan Integrasi Bangsa

BI yang ada dan kita gunakan sekarang ini tidak serta merta ada atau ada sekaligus, tetapi lahir dan berkembang sepanjang sejarah, seiring sejarah perkembangan bangsa.

Kelahiran BI tidak bisa dilepaskan dari muncul dan berkembangnya nasionalisme Indonesia.

BI merupakan “bentuk baru” (diangkat) dari bahasa Melayu.
Alasannya:
Kaidah sederhana
Demokratis
Mampu sebagai bahasa budaya
Telah menjadi lingua franca (bahasa perhubungan untuk kepentingan perdagangan)
Adanya kesadaran penutur bahasa lain

Melalui sumpah pemuda, BI diakui kelahirannya secara politis. Dalam kaitan ini, BI berkedudukan sebagai bahasa nasional dan memiliki fungsi-fungsi berikut.
Lambang identitas nasional
Lambang kebanggaan nasional
Alat penyatuan berbagai suku bangsa
Alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya

Setelah Indonesia merdeka, UUD 1945 memuat pasal yang mengakui bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Dengan demikian, kelahiran BI secara yuridis telah diakui sehingga BI berkedudukan sebagai bahasa negara. Sebagai bahasa negara BI berfungsi sebagai
Bahasa resmi kenegaraan
Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
Bahasa resmi pengembangan kebudayaan nasional dan pemanfaatan IPTEKS
Frans Magnis Suseno (1988) mengatakan
Sebagai bangsa yang yang bukan didasarkan pada kesatuan etnis, yang mempersatukan Indonesia sebagai satu bangsa dan sekaligus negara bukanlah sesuatu yang alamiah. Indonesia “hanya” dipersatukan oleh semangat dan tekad untuk bersama dan bersatu, “tidak kurang, tidak lebih” Tekad itu tumbuh dalam sejarah panjang pengalaman bersama yang sebagian merupakan sejarah penderitaan dan penindasan akibat kolonialisme yang kemudian melahirkan pengalaman perjuangan bersama demi kemerdekaan.

Mari kita perhatikan berbagai fakta berikut!
Timor-Timur telah melepaskan diri dari Indonesia dan sekarang menjadi Republik Demokratik Timor Leste
Aceh tetap dibayangi adanya GAM (Gerakan Aceh Merdeka) meski sekarang telah menjadi Naggroe Aceh Darussalam
Papua juga terus berkecamuk dengan OPM (Organisasi Papua Merdeka)
Maluku pernah dikejutkan dengan RMS (Republik Maluku Selatan)

Pertanyaannya:
Mampukah bahasa Indonesia mengurangi etnosentrisme (sifat yang terlalu mencintai budaya lokal dan menganggap bahwa budaya lokal itu yang paling baik dan paling tinggi, sedang budaya yang lain rendah dan jelek), dan mencegah disintegrasi?

Sebaliknya, mampukah bahasa Indonesia membangun integrasi serta solidaritas nasional (nasionalisme) bangsa Indonesia?

Nasionalisme, antara pluralisme dan multikulturalisme, membutuhkan bahasa Indonesia (common language) sebagai komunikasi. Lalu, di mana posisi bahasa daerah (lokal) dan bahasa Inggris/asing (global)?

---Silakan direnungkan---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar