Mengenai Saya

selamat datang di blog materi kuliah kesehattan lingkungan,, blog ini berisi tentang materi-materi kuliah yang ada di jurusan kesehatan lingkungan dan bertujuan mempermudah mahasiswa kesehatan lingkungan dalam mencari materi-materi kuliah. semoga blog ini bermanfaat bagi yang membaca, khususnya bagi mahasiswa kesehatan lingkungan sendiri..

Sabtu, 01 Januari 2011

arang briket

PENDAHULUAN

Naiknya harga minyak tanah makin mencekik rakyat di kalangan bawah. Mereka yang kesehariannya menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar memasak, sepertinya juga akan kesulitan untuk membelinya. Dengan kondisi yang serba mahal ini, rakyat di haruskan untuk dapat memanfaatkan ssegala kemampuan yang dimliki. Dan memanfaatkan bahan-bahan yang memang masih dapat diolah menjadi barang yang bisa digunakan lagi. Bahan yang dapat diolah bisa berasal dari bahan organik maupun non organik.
Kimia organik adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen, dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen dan belerang. Definisi asli dari kimia organik ini berasal dari kesalahpahaman bahwa semua senyawa organik pasti berasal dari organisme hidup, namun telah dibuktikan bahwa ada beberapa perkecualian. Bahkan sebenarnya, kehidupan juga sangat bergantung pada kimia anorganik; sebagai contoh, banyak enzim yang mendasarkan kerjanya pada logam transisi seperti besi dan tembaga, juga gigi dan tulang yang komposisinya merupakan campuran dari senyama organik maupun anorganik. Contoh lainnya adalah larutan HCl, larutan ini berperan besar dalam proses pencernaan makanan yang hampir seluruh organisme (terutama organisme tingkat tinggi) memakai larutan HCl untuk mencerna makanannya, yang juga digolongkan dalam senyawa anorganik. Mengenai unsur karbon, kimia anorganik biasanya berkaitan dengan senyawa karbon yang sederhana yang tidak mengandung ikatan antar karbon misalnya oksida, garam, asam, karbid, dan mineral. Namun hal ini tidak berarti bahwa tidak ada senyawa karbon tunggal dalam senyawa organik misalnya metan dan turunannya.
Kimia organik yang berasal dari organisme hidup antara lain seperti arang. Briket arang merupakan bahan bakar pengganti dari minyak tanah, briket arang ini mampu menghasilkan api yang sangat maksimal. Dengan demikian masyarakat di kalangan bawah tidak perlu khawatir lagi, jika ,mereka tidak mampu membeli minyak tanah mereka dapat menggunakan briket arang sebagai energi pengganti. Selain mudah di dapat arang ini juga memiliki harga yang terjangkau.

D. Bahan Untuk Pembuatan Arang Briket

Bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan arang briket bukanlah bahan yang mahal dan sulit dicari. Kebanyakan bahan itu merupakan sampah yang tidak dipergunakan lagi bahkan menjadi lmbah. Bahan untuk pembuatan arang briket antara lain:

a. Ampas tebu
b. Tongkol jagung
c. Serbuk gergaji, dan
d. Sampah-sampah organik.

Adapun alasan memakai bahan-bahan di atas dikarenakan jumlahnya yang sangat melimpah dan tidak optimal dalam pemanfaatannya bahkan bisa di katakan tidak terpakai (limbah).

E. Pembuatan Briket Arang
Pembuatan briket arang ini berbeda-beda, tergantung dari bahan dasar apa yang akan kita gunakan.

a. Briket Arang (serbuk gergaji).
Dengan penggunaan briket arang sebagai bahan bakar maka kita dapat menghemat penggunaan kayu sebagai hasil utama dari hutan. Selain itu penggunaan briket arang dapat menghemat pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau gas elpiji.Dengan memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan briket arang maka akan menningkatkan pemanfaatan limbah hasil hutan sekaligus mengurangi pencemaran udara, karena selama ini serbuk gergaji kayu yang ada hanya dibakar begitu saja.Manfaat lainnya adalah dapat meningkatkan pendapatan masyarakat bila pembuatan briket arang ini dikelola dengan baik untuk selanjutnya briket arang dijual.Bahan pembuatan briket arang mudah didapatkan disekitar kita berupa serbuk kayu gergajian.
Cara Pembuatan Briket Arang :
1. Peralatan
• Ayakan ukuran lolos 50 mesh dan 70 mesh
• Cetakan briket
• Oven.
2. Bahan
- Serbuk gergaji
- Tempurang kelapa
- Lem kanji
Proses pembuatan media tumbuh jamur adalah sebagai berikut :
- Pengarangan
Serbuk gergaji dan tempurung kelapa dibuat arang dengan pengarangan manual (dibakar).
- Pengayakan
Pengayakan maksud untuk menghasilkan arang serbuk gergajian dan tempurung kelapa yang lembut dan halus. Arang serbuk gergaji diayak dengan saringan ukuran kelolosan 50 mesh dan arang tempurung kelapa dengan ukuran 70 mesh.
- Pencampuran media
Arang serbuk gergaji dan tempurung kelapa yang telah disaring selanjutnya dicampur dengan perbandingan arang serbuk gergaji 90 % dan arang tempurung kelapa 10 %. Pada saat pencampuran ditambah dengan lem kanji sebanyak 2,5 % dari seluruh campuran arang serbuk gergaji dan tempurung kelapa.
Pencetakan Briket Arang
Setelah bahan-bahan tersebut dicampur secara merata, selanjutnya dimasukkan ke dalam cetakan briket dan dikempa

b. Briket Arang ( tongkol jagung).
Proses pembuatan arang briket sangat mudah dan sederhana. Dimulai dari pengum[ulan bahan dasarnya yaitu tongkol jagung. Selanjutnya dilakukan proses pengarangan (karbonasi). Proses pengarangan sama saja dengan proses pengarangan kayu. Setelah proses ini, ditumbuk hingga halus. Bahan kemudian disaring dengan tujuan butiran hasil pengarangan lembut dan mempunyai besar butir yang sama, sehingga kerapatan (densitas) yang dihasilkan pada saat pengompaksian tinggi. Proses kompaksi dilakukan dengan pembebanan sebesar 7,8,9 ton. Arang briket sudah siap untuk digunakan.
c. Briket Arang ( sampah organik).
Pertama, cara pembuatan briket sampah ini relatif mudah, murah dan tidak
memakan waktu lama. Cara pembuatannya mudah, karena yang diperlukan hanya
sampah organik yang mudah ditemukan di sekitar kita. Bahan dasarnya dapat
berupa, kayu-kayu sisa, daun-daun kering, makanan sisa, kertas.

Bahan-bahan tersebut, pertama-tama dibakar sampai menjadi bentuk arang berwarna
hitam pekat. Agar tidak sampai menjadi abu, pada saat bara api merata ke
seluruh bagian bahan, segera disiram air secukupnya.

Langkah selanjutnya, arang tersebut ditumbuk dengan menggunakan alat penumbuk,
martil, batu, atau alat-alat berat lainnya sampai menjadi halus. Saat menumbuk
ditambahkan daun-daun tanaman segar yang memiliki sifat lunak dan cukup
kandungan air. Daun-daunan ini dapat diambil dari sisa-sisa sampah pasar atau
sayuran yang sudah terbuang, contohnya bayam, kangkung, sawi, daun pepaya atau
jenis-jenis sayuran lain. Hal tersebut sekaligus dapat menjadi solusi
pengurangan penumpukan sampah yang banyak kita jumpai di pasar-pasar.

Persentase komposisi bahan pembuatan briket organik adalah 80% sampah organik
kering dan 20% campuran daun segar. Jadi bila ingin mencoba membuatnya,
seandainya sampah organik yang digunakan seberat 800 gram, maka daun segar yang
ditambahkan sebanyak 200 gram. Atau kelipatan dari jumlah tersebut.

Setelah kedua bahan tersebut tercampur rata, kemudian adonan dicetak dengan
ukuran dan bentuk menurut selera pembuatnya. Briket yang telah dibuat
selanjutnya dijemur di bawah sinar matahari sampai kering.

Proses pengeringan bergantung kondisi cuaca. Pengeringan hanya memakan waktu
sehari bila matahari bersinar penuh. Sedangkan tanda-tanda briket sudah kering
atau belum mudah ditebak dengan cara meletakkan dan mengangkatnya di telapak
tangan.

Briket kering terasa lebih ringan dan jelaga di permukaan tidak terlalu
mengotori permukaan telapak tangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar