Mengenai Saya

selamat datang di blog materi kuliah kesehattan lingkungan,, blog ini berisi tentang materi-materi kuliah yang ada di jurusan kesehatan lingkungan dan bertujuan mempermudah mahasiswa kesehatan lingkungan dalam mencari materi-materi kuliah. semoga blog ini bermanfaat bagi yang membaca, khususnya bagi mahasiswa kesehatan lingkungan sendiri..

Sabtu, 01 Januari 2011

Pinjal

Ciri-Ciri :
- Merupakan serangga kecil tanpa sayap dan badannya pipih lateral
- Abdomen terdiri dari 10 segmen dan 3 segmen yang terakhir membentuk Kelamin.
- Metamorphosis sempurna.
- Mempunyai 7 pasang spiracle (lubang infuse) atau stigma pada thorax.
- Antenanya pendek dan terdiri dari 3 segmen

1. Kepala
Terdiri dari bagian anterior dan Posterior, terpisah oleh satu lekuk miring pada masing-masing posisi yaitu fossa sungut. Bagian presungut dari kepala mengandung bagian-bagian mulut, maupun mata, dan duri-duri gena apabila ini ada. Mata berfariasi mulai dari yang berkembangbiak sampai yang sama sekali tidak ada, dan menyerupai mata tunggal strukturnya. Duri-duri gena mungkin ada atau tidak. Bila didapatkan mungkin tersusun dari dua sampai lima belas duri pada masing-masing sisi. Pada beberapa pinjal sebuah tentorium yang linear mungkin terlihat mengarah ke bagian anterior di muka mata. Daerah fronts kepala biasanya mengandung sebuah jendolan fronts. Ujung-ujung bagian atas dari lekuk sungut kadang-kadang dihubungkan oleh sutura antarsungut dengan tepi-tepi yang mengeras bagian dalam. Secara kolektif struktur-struktur ini membentuk falks (struktur bulan sabit).

2. Thoraks
Protoraks agak berbentuk huruf L, terdiri dari sebuah pronotum dorsal yang melengkung dan prosternosom yang berbentuk tala yang terletak di sebelah ventral. Batas belakang pronotum seringkali mengandung satu sisir dari duri-duri yang berpigmen. Sklerit plerosternum mesotoraks biasanya terbagi menjadi sebuah mesepis terno anterior dan satu mesepimeron posterior oleh satu batang pleura vertical. Metatoraks juga mempunyai satu batang pleura, tetapi ini mungkin menyusut atau hilang pada pinjal-pinjal yang telah hilang kemampuannya untuk meloncat.

3. Tungkai-Tungkai
Rambut kaku yang berbentuk duri pada koksa-koksa adalah rambut-rambut yang gemuk, biasanya terletak pada ujung koksa. Garis geligi bagian dalam pada koksa-koksa menyebar, biasanya kelihatan pada specimen yang dijernihkan dengan bahan kimiawi sebagai satu garis yang gelap yang meluas sepanjang koksa.
4. Abdomen
Abdomen adalah sepuluh ruas, tetapi ruas pertama menyusut (tidak mempunyai sebuah sternum), dan ruas-ruas delapan sampai sepuluh dimodifikasi menjadi struktur-struktur paragenital, yang dipakai secara ekstensif pada identifikasi jenis. Beberapa jenis mempunyai sebuah striarium (sebuah daerah striae yang sejajar dan tersusun berdekatan) pada metepimeron atau ruas abdomen dasar. Sensilium adalah satu keping yang terletak pada ujung abdomen pada sisi dorsal tubuh, tepat dibelakang tergum abdomen akhir yang tidak mengalami modifikasi. Rambut-rambut antepigidium adalah rambut-rambut yang besar yang terletak tepat di muka sensilium.

Daur Hidup
* Tahap Telur
Seekor pinjal betina dapat bertelur 50 telur per hari di hewan peliharaan anda. Telurnya tidak lengket, mereka mudah jatuh dari hewan peliharaan anda dan menetas dalam dua atau lima hari. Seekor pinjal betina dapat bertelur sekitar 1.500 telur di dalam hidupnya.
* Tahap Larva
Setelah menetas, larva akan menghindar dari sinar ke daerah yang gelap sekitar rumah anda dan makan dari kotoran kutu loncat ( darah kering yang dikeluarkan dari kutu loncat). Larva akan tumbuh, ganti kulit dua kali dan membuat kempongpong dimana mereka tumbuh menjadi pupae.
* Tahap Pupa
Lama tahap ini rata-rata 8 sampai 9 hari. Tergantung dari kondisi cuaca, ledakan populasi biasanya terjadi 5 sampai 6 minggu setelah cuaca mulai hangat. Pupa tahap yang paling tahan dalam lingkungan dan dapat terus tidak aktif sampai satu tahun.
* Tahap Dewasa
Pinjal dewasa keluar dari kepompong nya waktu mereka merasa hangat, getaran dan karbon dioksida yang menandakan ada host di sekitarnya. Setelah mereka loncat ke host, kutu dewasa akan kawin dan memulai siklus baru. Siklus keseluruhnya dapat dipendek secepatnya sampai 3-4 minggu.
Ada beberapa obat yang dapat memutus siklus ini dengan membunuh kutu dewasa sebelum mereka bertelur. Lalu terus menyediakan perlindungan yang terus menerus terhadap kutu.
Jenis – jenis penyakit yang diakibatkan oleh pinjal
PES
Pes merupakan penyakit Zoonosa terutama pada tikus dan rodent lain dan dapat ditularkan kepada manusia. Pes juga merupakan penyakit yang bersifat akut disebabkan oleh kuman/bakteri. Selain itu pes juga dikenal dengan nama Pesteurellosis atau Yersiniosis/Plague.

Penyebab pes
Pes disebablan oleh :
• Kuman/BAKTERI Yersinia pestis(Pasteurella pestis).
• Kuman berbentuk batang,ukuran 1,5-2X0,5-0,7 mikron.
• Bersifat bipolar,non motil,non sporing.
• Gram negatif
• Pada suhu 280C merupakan suhu optimun tetapi kapsul terbentuk tidak sempurna
• Pada shu 370C merupakan suhu yang terbaik bagi pertumbuhan bakteri tersebut.

Vektor pes
Vektor pes adalah pinjal.Di Indonesia saat ini ada 4 jenis pinjal yaitu: Xenopsylla cheopis.culex iritans,Neopsylla sondaica, dan Stivalus cognatus.

Reservoir
Reservoir utama dari penyakit pes adalah hewan –hewan rodent (tikus,kelinci).Kucing di Amerika juga pada bajing.

Cara penularan
Secara alamiah penyakit pes dapat bertahan atau terpelihara pada rodent.Kuman-kuman pes yang terdapat di dalam darah tikus sakit,dapat ditularkan ke hewan lain atau manusia, apabila ada pinjal yang menghisap darah tikus yang mengandung kuman pes tadi,dan kuman-kuman tersebut akan dipindahkan ke hewan tikus lain atau manusia dengan cara yang sama yaitu melalui gigitan.
1. Penularan pes secara eksidental dapat terjadi pada orang – orang yang bila digigit oleh pinjal tikus hutan yang infektif.Ini dapat terjadi pada pekerja-pekerja di hutan,ataupun pada orang-orang yang mengadakan rekreasi/camping di hutan.
2. Penularan pes ini dapat terjadi pada para yang berhubungan erat dengan tikus hutan, misalnya para Biologi yang sedang mengadakan penelitian di hutan, dimana ianya terkena darah atau organ tikus yang mengandung kuman pes.
3. Kasus yang umum terjadi dimana penularan pes pada orang karena digigit oleh pinjal infeksi setelah menggigit tikus domestik/komersial yang mengandung kuman pes
4. Penularan pes dari tikus hutan komersial melalui pinjal. Pinjal yang efektif kemudian menggigit manusia.
5. Penularan pes dari orang ke orang dapat pula terjadi melalui gigitan pinjal manusia Culex Irritans (Human flea)
6. Penularan pes dari orang yang menderita pes paru-paru kepada orang lain melalui percikan ludah atau pernapasan
Pada no.1s/d5,penularan pes melalui gigitan pinjal akan mengakibatkan pes bubo.Pes bubo dapat berlanjut menjadi pes paru-paru (sekunder pes)

Masa Inkubasi
Masa inkubasi untuk penyakit pes bubo adalah 2-6 hari, sedang masa inkubasi untuk pes paru paru adalah 2-4 hari.

Gejala klinik pes Bubo
1. Demam tinggi
2. Tubuh menggigil
3. Perasaan tidak enak,malas
4. Nyeri otot
5. Sakit Kepala hebat
6. Pembengkakan kelenjar lipat paha,ketiak,dan leher (bubo sebesar buah duku bentuk oval dan lunak,serta nyeri)
7. Pembengkakan kelenjar limpa
8. Serangan tiba-tiba


Pes Pneumonik
1. Batuk hebat
2. Berbuih air liur berdarah
3. Susah bernafas
4. Sesak nafas

Diagnosis
Diagnosis pes:
1. Diagnosis lapangan :
Diagnosis di lapangan ditemukan adanya tikus mati tanpa sebab-sebab yang jelas (rat fall) di daerah fokus pes atau bekas fokus pes.
2. Diagnosis Klinis :
Adanya demam tanpa sebab-sebab yang jelas (FUO = Fever Unkwon Origin) Timbul bubo/mringkil/sekelan (pembengkakan kelenjar) sebesar buah duku pada leher/ketiak/selangkangan.
Batuk darah mendadak tanpa tanpa gejala yang jelas sebelumnya
3. Diagnosa Laboratorium :
Macam-macam pemeriksaan yang dilakukan laboratorium adalah:
1. Pemeriksaan Serologi :
Spesimen yang diperiksa adalah serum,yang berasal dari:
• Rodent (tikus)
• Manusia
• Species hewan lain seperti anjing,kucing
•Spesimen hewan, manusia dinyatakan positif pada tikus I :128.
2. Pemeriksaan Bakteriologi
Sepeciman yang diperiksa:
• Untuk manusia :darah,bubo,sputum
• Organ tikus:limpa,paru,hati
• Pinja


Cara pencegahan penyakit yang disebabkan oleh pinjal

PENGOBATAN
1. Untuk tersangka pes
a. Tetracycline 4×250 mg biberikan selama 5 hari berturut-turut atau
b. Cholamphenicol 4×250 mg diberikan selama 5 hari berturut-turut
2. Untuk Penderita Pes
Streptomycine dengan dosis 3 gram/hari (IM) selama 2 hari berturut-turut,kemudian dosis dikurangi menjadi 2 garam/hari selama 5 hari berturut-turut.Setelah panas hilang dilanjutkan dengan pemberian :
a. Tetracycline 4-6 gram/hari selama 2 hari berturut-turut,kemudian dosis diturunkan menjadi 2 gram/hari selama 5 hari berturut-turut atau
b. Chlomphenicol 6-8 gram/hari selama 5 hari berturut –turut, kemudian dosis diturunkan menjadi 2 gram/hari selama 5 hari berturut-turut.
3. Untuk pencegahan terutama ditujukan pada:
a. Penduduk yang kontak (serumah) dengan pendeita pes bobo.
b. Seluruh penduduk desa/dusun/RW jika ada penderita pes paru
Tetapi yang dianjurkan adalah dengan pemberian Tertracycline 500mg/hari selama 10 hari berturut-turut

Sumber : Petunjuk Pemberantasan Pes Di Indonesia, Departemen Kesehatan RI, direktorat jendral PPM&PL tahun 2000

PEMBERANTASAN PINJAL
- terhadap lingkungan hidup digunakan larutan minyak tanah, Diazinon, Lindane 1%, bubuk (1 nertdust), Malathion 10%, triklofin 1%.Pencegahan penyakit pes dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat dengan cara mengurangi atau mencegah terjadinya kontak dengan tikus serta pinjalnya
Peran keluarga sangat penting dalam pencegahan penyakit pes demi terciptanya keluarga yang sehat dan bersih dan masing masing anggota keluarga menjaga kebersihan.
- terhadap hewan rumah digunakan bedak (Malathion 4%, atau reterion 10%).

Ditambah dengan pengobatan, langkah-langkah di bawah ini dapat dilakukan untuk mencegah kutu loncat anda menyerang hewan peliharaan anda:
• Menyedot menggunakan vaccum
Seringlah menyedot di daerah dimana saja hewan peliharaan anda kunjungi, khususnya di mobil jika anda sering berpergian, daerah berkarpet, dan perabotan yang sering dikunjungi oleh hewan peliharaan anda supaya semua kutu termasuk telur, dan pupae nya dibersihkan sebanyak mungkin.
• Pencucian
Cucilah tempat tidur hewan peliharaan anda, kasur, selimut dan barang lainnya dengan air panas jika memungkinkan.
• Penyemprotan Lingkungan
Ada beberapa macam spray/semprotan yang tersedia yang bertujuan membunuh kutu loncat di lingkungan sekitarnya.

Kebiasaan hidup
Habitat pinjal adalah binatang seperti kucing, tikus, dan anjing
Jenis – jenis pinjal
 Pinjal manusia (Pulex Irritans)
 Pinjal kucing
 Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis)
 Pinjal anjing

1 komentar:

  1. makasih infonya ngebantu banget buat aku^^ hehe
    mau kasih saran aja nih gan, nanti disertai gambar mikroskopnya juga yaaa :) hehe thanks

    BalasHapus