Mengenai Saya

selamat datang di blog materi kuliah kesehattan lingkungan,, blog ini berisi tentang materi-materi kuliah yang ada di jurusan kesehatan lingkungan dan bertujuan mempermudah mahasiswa kesehatan lingkungan dalam mencari materi-materi kuliah. semoga blog ini bermanfaat bagi yang membaca, khususnya bagi mahasiswa kesehatan lingkungan sendiri..

Sabtu, 01 Januari 2011

Konteks Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Konteks Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Satu, bahwa Pancasila merupakan sistem filsafat terbaik yang dimiliki Bangsa Indonesia sebagai dasar dan acuan bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika dan oleh karena itu, segenap komponen Bangsa Indonesia wajib menjunjung tinggi, menjaga dan mengaktualisasikan Pancasila.
Dua, Pancasila adalah sistem nilai fundamental yang harus dijadikan dasar dan acuan oleh Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas pokoknya melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan atas kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, dalam rangka mewujudkan visi bangsa yakni Indonesia yang sungguh-sungguh merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Tiga, Pancasila adalah dasar negara, oleh karena itu Pancasila harus dijadikan sumber nilai utama dan sekaligus tolok ukur moral bagi penyelenggara negara dan pembentukan peraturan perundangan-undangan.
Empat, Pemerintah harus bertanggung jawab untuk memelihara, mengembangkan, dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik, hukum, kebudayaan maupun aspek-aspek kehidupan lainnya.
Lima, Negara harus bertanggung jawab untuk senantiasa membudayakan Pancasila melalui pendidikan Pancasila di semua lingkungan lingkungan dan tingkatan secara sadar, terencana dan terlembaga.
Namun pada era globalisasi ini pancasila mempunyai ancaman, gangguan, hambatan, serta tantangan yang tidak henti-hentinya menenggelamkan pancasila, antara lain yaitu:
a. Ancaman
Tidak khayal lagi, kemerosotan peran Pancasila sebagai Dasar Negara ini secara historis dan secara yuridis konstitusional dapat dipandang sebagai ancaman paling besar terhadap keseluruhan eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Menurut Saafroedin Bahar: Dosen Pasca Sarjana UGM)
Ancaman sparatis dewasa ini ditunjukan dengan banyaknya wilayah atau propinsi di Indonesia yang menginginkan dirinya merdeka lepas dari Indonesia seperti Aceh, Riau, Irian Jaya, dan beberapa daerah lain. Begitu pula beberapa aksi provokasi yang mengancam kestabilan kehidupan sampai terjadinya berbagai kerusuhan yang diwarnai nuansa etnis dan agama.
b. Gangguan
Gangguan saat ini yang terus mengusik Indonesia yaitu negara lain yang ingin menguasai pulau-pulau kecil yang masih berada di dalam wilayah NKRI namun dekat dengan wilayah negara lain. Dengan adanya pengakuan rasa ingin menguasai wilayah NKRI dari negara lain, maka hal tersebut dapat mengganggu keberadaannya pancasila di Indonesia.
c. Hambatan
Sering sekali kita ketahui bahwa pada era baru dalam tatanan globalisasi dan tatanan arus industrialisasi yang berpandangan ingin menyatukan sistem politik, ekonomi sosial-budaya, mekanisme sistem moneter dalam setiap negara di dunia. Hal tersebut merupakan suatu hambatan NKRI untuk mewujudkan pancasila sebagai dasar negara. Karena fakta membuktikan sistem politik dan sistem kelembagaan kenegaraan kita banyak mengadopsi dari luar. KUHP kita bikinan Belanda, lembaga Mahkamah Konstitusi mengadopsi dari Jerman dan bentuk demokrasi kita campur aduk, pemerintahan kita menganut sistem presidensial namun prakteknya sistem parlementer. Dalam bidang budaya, contoh hambatannya yaitu berupa kemasan aroma film barat dan laju perkembangan teknologi-internet, tentunya berefek pada pola dan perilaku kehidupan kita mengikuti pola barat dengan budaya yang menganjurkan liberalisme dalam kehidupan dan sekulerisme. Paham ini Membawa budaya “kebarat-baratan” masuk dan merongrong bangsa Indonesia yang berpaham nasionalis-religius. Sistem demokrasi yang kita anut hendaknya menyandarkan pancasila sebagai pilar sumber kebenarannya. (Menurut Prabowo)
d. Tantangan
Tantangan sekarang dan ke depan dasar negara kita, pancasila sedang mendapatkan ujian, daya survival dan eksistensi hidupnya. Semangat pancasilaisme yang melekat pada diri bangsa, sudah terasa semakin luntur dan pudar. Watak dan karakter bangsa dengan semangat budaya gotong-royong, teposeliro, tut wuri handa yani, ing ngarso sun tulodo ing ngadyo mangun karso sudah menjadi barang langka. Budaya permainan anak bangsa semacam glatikan, bonbonan, dan humpimpa (masyarakat jawa). Sudah tidak digandrungi lagi oleh anak bangsa kita padahal dalam permainan tersebut sangat kental nuansa kebersamaan, pertemanan dan sikap sama suka sama rasa. Sekarang yang menonjol adalah budaya individual, seks bebas, pergaulan bebas yang ditonjolkan oleh anak bangsa kita. Banyaknya kasus aborsi, hamil di luar nikah menjadi hal lumrah yang dulu dianggap tabu oleh mayoritas masyarakat kita. (Menurut Prabowo)
Tantangan yang harus dihadapi yaitu menjadikan Pancasila kembali sebagai wacana publik. Dengan begitu, masyarakat terajak untuk kembali ikut membicarakan Pancasila dan sekaligus turut memikirkan bagaimana Pancasila dapat direvitalisasi. Sehingga, dapat mendorong terjadinya usaha untuk mengkaji kembali pemahaman tentang Pancasila. Di sinilah selanjutnya dapat diharapkan munculnya reinterpretasi dan kontekstualisasi Pancasila, dengan situasi Indonesia dan lingkungan lebih luas yang terus berubah dan menghadirkan banyak masalah serta tantangan baru. (Menurut Azyumardi Azra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar