Mengenai Saya

selamat datang di blog materi kuliah kesehattan lingkungan,, blog ini berisi tentang materi-materi kuliah yang ada di jurusan kesehatan lingkungan dan bertujuan mempermudah mahasiswa kesehatan lingkungan dalam mencari materi-materi kuliah. semoga blog ini bermanfaat bagi yang membaca, khususnya bagi mahasiswa kesehatan lingkungan sendiri..

Sabtu, 01 Januari 2011

vector control

Jenis-jenis kegiatan General Pest Control
1. Kegiatan Pest Control :

Bersifat Residual
- Penyemprotan
- Pengkabutan
- Pengkalisan
- Pengumpanan

Bersifat Non Residual
- Pengasapan
- Fumigasi : Container, gudang, kapal, silo dll.

2. Termite Control :
- Sistem Konvensional
a. Pra-konstruksi
- Trenching
b. Pasca-Konstruksi
- Trenching
- Rodding
- Sistem Pengumpanan (baiting)
3. Rodent Control :
- Pengumpanan
- Trapping
- Emposan
4. PENGENDALIAN BEBAS KIMIA
Hama dapat dikendalikan secara biologi, mekanis dan elektris serta kontrol lingkungan
- Biologi dengan predator alami (sriti)
- Mekanis dengan perangkap
- Elektris dengan electric killer
- Kontrol atmosfir
- Kontrol temperatur
Ke 4 (empat) kegiatan diatas dapat dikatakan sebagai : PENGENDALIAN HAMA TERPADU
Usaha pengendalian hama dengan memperhatikan seluruh aspek yang mempengaruhi kehidupan hama
Diantaranya:
1. biologi hama
2. teknik pengendalian
3. kondisi lingkungan

Infestasi Hama
Infestasi Aktif
1. “Bau makanan”
2. Air dan kelembaban
3. Penerangan luar
4. Kehangatan
Merayap - terbang - berlari

Infestasi Hama
Infestasi Pasif
1. Baju, peralatan dsb.
2. Ruang Penyimpanan, infestasi dari komoditi sebelumnya
3. Kemasan, sakc, kantung, kotak dsb.
4. Transportasi, kapal, truk, kereta, container, dsb.
5. Komoditi yang terserang, import, perpindahan komoditi

RODENT / TIKUS
JENIS TIKUS :
1. Ratus-ratus diardii (tikus rumah)
2. Mus-musculus castareus (tikus piti)
3. Bandicota indica (tikus wirog)

BIOLOGI DAN PERILAKU
-Membentuk koloni. -Sarang rapi dan terlindung. -Mengerat.
-Jelajah 50 – 100 mtr. -Omnivora.
-Cepat beradaptasi.
-Aktif malam hari.
-Cerdik dan punya sifat mudah jera.

LINGKUNGAN YANG DISUKAI.
-Terlindung dari gangguan
-Didalam gudang
-Di atas plafon bangunan
-Daerah hutan di sekitar pemukiman
DAMPAK NEGATIF
-Merusak produk pertanian
-Inang penyakit pes, typhus, disentri,rabies.
-Mengerat perabot ( AC,PC, kabel mesin dll )

PENGENDALIAN
1. Preventif
- Rodent proofing.
- Sanitasi.
2. Kuratif / Eradikasi
- Peracunan dengan umpan
- Trapping
- Emposan

COCKROACH / KECOA

GERMAN COCKROACH (Blattela germanica)
Panjang (dewasa) : 12-15 mm
Warna tubuh coklat
2 garis gelap di kepala
Sayap sepanjang badan
Biasa hidup di dalam ruangan
Beraktivitas dengan berlari
Omnivora & Cannibal
Nocturnal / keluar pada saat situasi gelap / malam hari

Blattela germanica
1. Kantung telur 4-8 @ 35-40 telur
2. Telur dieram 1 bulan
3. Perkembangan nympha 6 mg - 6 bl
4. Berganti cangkang 5-7 X

Blatta orientalis
(Oriental Cockroach)
Panjang : 25-30 mm
Warna hitam/coklat gelap
Betina tidak bersayap
Sayap jantan ¾ abdomen
Ootheca 5-10 @ 16 telur
Telur menetas 2 bulan
Hidup indoor & outdoor/semak
Perkembangan nimpha 5-9 bulan

Periplaneta americana
(American cockroach)
Ciri – ciri american cockroach :
- Panjang 28 – 44 mm
- Warna coklat kemerahan
- Sayap lebih panjang dari badan
- Produksi telur 10 – 15 ootecha @ 6-28
- Telur menetas 1 – 2 bulan
- Perkembangan nympha 5 – 15 bulan

Supella longipalpa
(Brown-banded)
Ciri – ciri brown banded :
- Panjang 10 – 15 mm
- Warna kuning kecoklatan
- Sayap lebih panjang dari badan
- Produksi telur 10 – 20 ootecha selama hidupnya
- Setiap ootecha 16 telur
- Telur menetas 1 bulan lamanya tergantung kondisi
cuaca.
- Perkembangan nimpha 2 – 9 bulan
- Hidup didalam ruangan, terdapat pada perabot dll


Cara Pengendalian
Preventif :
-Sanitasi.
-Penutupan celah / retakan dan saluran air.
Kuratif :
-Non chemical method : (electromagnetic, Ultrasonic,
mechanical vibration devices).
-Chemical method : (residual surface and baiting).

FLIES / LALAT
Calliphora Vomitoria / Blue Bottle
Lucilia Caesar / Green Bottle
Musca Domestica / The Common Housefly

PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH LALAT PADA UMUMNYA
PARATYPHOID / TYPHOID (TIPUS).
CHOLERA
DYSENTERY
DIARRHEA
PENYAKIT CACINGAN

Blue Bottle Dan Green Bottle
Ciri – ciri :
- Badan 2 sampai 3 kali lebih besar dari Housefly
- Dibagian atas perut berwarna abu-abu dan hitam
- Siklus hidup 2 – 4 minggu
- Tempat yang disukai : Pembuangan sampah (garbage)dan Kotoran
- Berkembang biak di musim panas

Musca Domestica / The Common Housefly
Ciri-ciri :
-Panjang badan ¼ inch
-Di bagian kepala terdapat 4 garis berwarna abu-abu
-Tempat yang disukai : Pembuangan sampah, bangkai(sebagai tempat telur)
-Siklus hidup 7 – 45 hari
-Berkembang biak pada awal dan akhir musim panas

Cara Pengendalian

Preventif :
Sanitasi : penutupan tempat sampah, menutup makanan yang mengundang datangnya lalat.
Pemasangan lampu ultraviolet, air conditioner, kasa, dll
Kuratif :
- Penyemprotan, pengumpanan, perangkap lem.

MOSQUITO / NYAMUK
- AEDES AEGYPTI
- CULEX SP
- ANOPHELES SP

BEBERAPA ASPEK BIOLOGI & PERILAKU SECARA UMUM
Perilaku berkembangbiak (breeding habit). Tempat berkembangbiak nyamuk disebut juga tempat perindukan (mosquito breeding places) : telur, larva dan pupa ada di air tempat perindukannya.
Perilaku beristirahat (resting habit).
a. Endofilik : beristirahat didalam rumah (indoor resting). b. Eksofilik : beristirahat dilua rumah (outdoor resting). Tempat tempat yang disukai nyamuk : lembab, gelap, kurang angin dan jauh dari gangguan musuh.
Perilaku menggigit (feeding habit).
a. Endofagik : cenderung menggigit didalam rumah.
b. Eksofagik : cenderung menggigit diluar rumah.

AEDES AEGYPTI

BIOLOGI & PERILAKU
1. PENYEBAB PENYAKIT YELLOW FEVER (PENYAKIT KUNING) AND DENGUE. (DEMAM BERDARAH).
2. LEBIH SUKA MENYERANG MANUSIA.
3. BERTELUR PADA AKHIR MUSIM HUJAN.
4. TELUR DILETAKAN PADA AIR BERSIH SEPERTI BAK MANDI, BEKAS KALENG, BOTOL DLL, SEBAGAI TEMPAT BERKEMBANGNYA LARVA.
5. TEBENTUKNYA LARVA 4 HARI SETELAH TELUR MENETAS, 4 – 8 HARI MENJADI PUPA, 5 HARI DARI PUPA MENJADI NYAMUK DEWASA.
6. BERTAHAN HIDUP SELAMA 50 HARI.
7. AKTIFITAS PADA PAGI DAN SORE HARI.
8. JARAK TERBANG KURANG DARI ½ MILE.

CULEX SP

BIOLOGI & PERILAKU CULEX SP
1. PENYEBAB PENYAKIT ENCEPHALITIS (RADANG OTAK).
2. LEBIH SUKA MENYERANG MANUSIA DAN BINATANG BERTULANG BELAKANG.
3. BERTELUR PADA AWAL MUSIM HUJAN.
4. TELUR DILETAKAN PADA PERMUKAAN GENANGAN AIR / KUBANGAN DI AREAL TERBUKA DIDAERAH 5. PERKOTAAN DAN PEDESAAN.
6. JUMLAH TELUR 200 – 400.
7. SETELAH TELUR MENETAS, 2 HARI MENJADI LARVA, 8 –10 HARI PUPA SEBELUM MENJADI NYAMUK DEWASA.
8. JARAK TERBANG LEBIH DARI 1 MILE.

ANOPHELES SP

BIOLOGI & PERILAKU ANOPHELES SP
1. PENYEBAB PENYAKIT MALARIA.
2. LEBIH SUKA MENYERANG MANUSIA DAN BINATANG BERTULANG BELAKANG.
3. BERTELUR PADA AWAL MUSIM HUJAN DAN MENJADI NYAMUK DEWASA DIAKHIR MUSIM HUJAN.
4. TELUR DILETAKAN PADA AIR BERSIH DI TEMPAT YANG TEDUH DAN TUMBUH-TUMBUHAN.
5. KELUAR HANYA PADA MALAM HARI DARI TEMPAT ISTIRAHATNYA.
6. TELUR MENETAS 1-3 HARI, 5 HARI MENJADI LARVA, 8 –10 HARI PUPA SEBELUM MENJADI NYAMUK DEWASA.
7.JARAK TERBANG 1 MILE.

CARA PENGENDALIAN :
NON CHEMICAL :
- LampuUtraviolet.
- Sanitasi : Penutupan bak air, kuras bak air 3 hari sekali, timbun botol dan kaleng bekas.
USE CHEMICAL :
- Repellent : penolak nyamuk.
- Larvatisida
- Residual surface : insectisida

PESTISIDA

PERKEMBANGAN
Periode 1950 – 1990 (era Organochlorine)
- Chlordane
- Dieldrin
- Heptachlor
Periode 1980 - 1990 (era Organophosphate)
- Phoxim
- Chlorpyrifos
Periode 1990 - 2000 (era Sintetik Piretroid)
- Permethrin
- Cypermethrin
- Alphamethrin
- Fenvalerate
- Cyfluthrin
- Deltamethrin
- Bifenthrin
Periode 2000 - …. (era Senyawa Baru)
- Imidacloprid
- Fipronil

CARA KERJA
1. CHOLINESTERASE INHIBITOR
a Chlorpyrifos
b Phoxim
2. CENTRAL NERVE SYSTEM
a Chlordane d Deltamethrin g Fipronil
b Permethrin e Fenvalerate h Imidacloprid
c Cypermethrin f Bifenthrin
3. CHITINE INHIBITOR
a Hexaflumuron b Diflubenzuron
4. INSECT GROWTH REGULATOR
a Pyriproxifen b Metropene
c Fenoxycarb

INSEKTISIDA IDEAL
- Aktif pada dosis rendah
- Terikat kuat partikel aplikasi dan efektif pada jangka waktu lama
- Tidak mencemari air dan lingkungan
- Toksisitas pada mamalia yang rendah
- Selektif terhadap organisma bukan sasaran
- Volatilitas yang rendah sehingga tidak terpapar di udara
- Cost effective/ekonomis

APLIKASI PESTISIDA
Alternatif terakhir dari pengendalian hama terpadu adalah penggunaan bahan kimia
1. Sangat tergantung pada:
2. Jenis hama
3. Tujuan aplikasi
4. Jenis aplikasi
5. Jenis bahan kimia
6. Kondisi lingkungan

FUMIGASI
1. FUMIGASI CONTAINER
2. FUMIGASI GUDANG
3. FUMIGASI KAPAL
TERMITE CONTROL
1. PENGUMPANAN
2. PENGEBORAN
PERALATAN PENGKABUTAN & PENGASAPAN
1. ULV / cold fogger
2. Thermal fogger
PERALATAN FUMIGASI
1. ALAT PELINDUNG DIRI
2. ALAT UKUR

Tidak ada komentar:

Posting Komentar